Si Mesin Puisi
Temen* gue lagi suka meng-anjing-kan dirinya. Kasusnya selintas hampir sama, tapi sisi bagusnya adalah dia jadi mesin puisi yang tiba2 begitu produktifnya, keren2 ! Jadi keinget gue setahun yang lalu, apa harus berdarah dulu ya, luka parah, setengah marah supaya bisa bikin puisi yang indah ? Ini buat teman SMP-ku, Daru Agni (Agni = Api, what a kewl name) :
Sobat,
Masih jadi anjing ?
Gak
Tapi masih mending,
manusia yang ngaku anjing
daripada anjing yang ngaku manusia,
Labels: Scrap
posted by om idep @ 6:31 AM
2 Comments:
such an honour for me you wrote my name on your blog.
Damn Def, it's you that inspire me.
(ngomong boso endi to iki?)
dulu aku takut dengan diriku, tapi setelah baca tulisanmu (especially your damn great poems) aku jadi bisa lebih paham dengan diriku, kurang lebih.
hehehe, nuwun sudah tidak menambahi link ke alamatku, mundhak terkenal nantinya (huahahahaha).
Insya Allah, next March aku bakal menjalani hidupku sebagai anjing, anjing liar malah. Kita lihat saja apakah dengan menjadi anjing aku jadi lebih baik.
Bless me bro, bless me!
Kuharap doamu dalam setiap langkahku,
dan kuharap senyum nabiku dalam setiap desah nafasku
Daru Hagni (not Agni, tapi artinya sama kok, FIRE!)
Wah, anda bisa saja pak Daru...
Tapi, syukurlah kalau tulisanku bisa menjadi trigger mesin puisi di otakmu
My blessing is useless, ask HIM !
Post a Comment
<< Home