Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Sunday, April 20, 2008

Chaos Theory

Chaos theory, ketidak-teraturan dalam keteraturan, keteraturan dalam ketidak-teraturan. Secara sederhana menurut wikipedia : chaos theory describes the behavior of certain non liniear dynamical system that may exhibit dynamics that are highly sensitive to initial conditions. Pernah kepikiran gak dalam kejadian sehari-hari lo memperkirakan apa yang terjadi ketika lo memilih alternatif lain untuk apa pun yang lo lakuin (yak para hadirin yang terhormat saya baru saja membuat kalimat tidak efektif yang sangat membingungkan dan tidak jelas). Misalnya gini, coba kalau lo gak berenti nyapa dosen lo pas di koridor kampus, coba kalau lo lebih cepetan markir mobilnya, coba kalau lo ketemu client tepat waktu, coba kalo lo gak diputusin mantan, coba kalo lo duduk lebih lama aja di kantin atau apa ajalah ! pokoknya buat pengandaian untuk hal-hal remeh yang udah kejadian yang ujung-ujungnya bisa mempengaruhi kondisi lo saat ini. Semua pilihan dan kejadian-kejadian kecil lo adalah puzzle-puzzle tidak teratur yang membentuk kondisi lo saat ini. Sekecil apa pun kejadian itu. Atau begini, pernah gak ngelewatin lokasi kecelakaan beruntun yang masih fresh baru kejadian trus lo kepikiran seandainya saja lo lewat situ beberapa menit lebih cepat, seandainya saja tadi lo gak ngupil dulu beberapa menit sebelum nyalain mobil, karena kalo gak ngupil kelamaan lo gak bakal kejebak macet di rush hour, karena kalo gak kejebak macet lo bisa milih alternatif jalan tikus lain, karena kalo milih jalan tikus lo bisa sampai tempat kecelakaan itu beberapa menit lebih cepat yang artinya bisa jadi lo adalah salah satu korban dari kecelakaan beruntun tersebut (yak para hadirin yang terhormat saya baru saja membuat kalimat tidak efektif yang lain). Kesannya semua kejadian remeh temeh itu adalah acak, tapi masing-masing ada kontribusi. Ketidak-teraturan dalam keteraturan.

Begitu halnya yang gue perhatiin akhir-akhir ini. Partai-partai Islam besar sedang tercoreng abis-abisan, ketahuan belangnya. Gusdur yang main asal pecat orang-orang yang tidak dia suka, tidak melalui munas sebagaimana mekanisme resmi partai pada umumnya, yang main tuduh-tuduh ancam-ancam di setiap pilkada dimana PKB kalah. Sedikit banyak konflik internal di PKB dapat membuat jelek image partai berbasis NU itu. Membuat orang berpikir ulang, bagaimana mungkin memilih partai yang tidak bisa mengurus dirinya sendiri, bagaimana mungkin memilih partai yang sibuk berebut kursi ketua, bagaimana mungkin memilih partai yang sangat otoriter dimana tiga ketua umumnya dipecat begitu saja, mana mungkin memilih partai yang sedikit-sedikit meminta restu sana-sini ziarah sana-sini dibanding berkonsolidasi berkerja nyata. Maaf, tokoh yang mengaku paling demokratis dan dianggap bapak bangsa itu justru sangat otoriter dalam kejadian ini. Lain lagi PPP. Tenang, gue gak akan membahas si Amin (si Amin disini adalah untuk Al Amin, anggota DPR suami dari pedangdut Kristina yang tertangkap di Ritz Carlton pukul 2 pagi nyari indomie telor kornet, seperti alasan kebanyakan mahasiswa yang selalu bergadang kelaparan setiap malam). Yang bikin gue kaget justru reaksi fraksi PPP yang bisa dibilang berlebihan. Mereka semua kebakaran jenggot (well, this is not actually a phrase since most of them do have) membela mati-matian, menyerocos alibi-alibi konyol asal bunyi tanpa logika, arogan menekan KPK untuk segera melakukan rekonstruksi, bersikap preman nggerudug kantor KPK. Gak pernah terbayang sebelumnya, manusia-manusia berjenggot dan hafal puluhan surat quran panjang itu bisa menjadi begitu kasarnya. Harusnya mah mereka kalem aja, gak usah panik gitu sampai mengerahkan 40 pengacara. Bukannya kalau memang benar uang itu uang halal dan bahkan satu pengacara pun sudah lebih dari cukup ? dan sebaliknya : menyediakan 40 pengacara untuk bahu-mambahu membangun alibi dan kebohongan demi menyelamatkan si Amin artinya memang ada cerita lain dibalik itu. Seberapa penting figur Amin untuk PPP ? ataukah seberapa besar dosa yang bisa dibuka Amin jika bisa dibuktikan nanti di pengadilan ?

Kontribusi mereka dalam mencoreng muka Islam lumayan juga. Kabah dan huruf arab di lambang partai huh ? Bagi gue Lia Eden dan Ahmadiyah justru jauh lebih terhormat hidupnya, setidaknya mereka layaknya tersesat dan gak pernah nyusahin orang. Tapi justru disitu ada hikmahnya, akibat kejadian-kejadian tadi, para simpatisan mereka banyak yang berpaling ke partai Islam lain. Terbukti PKS menang dua kali berturut-turut di Jabar dan Sumut, dua provinsi besar dan strategis di Indonesia. Bahkan di DKI lalu, seandainya PKS gak dikeroyok 20 koalisi butut itu bisa saja keluar sebagai pemenang. Gue bukanlah pendukung mati PKS tapi bukankah lebih baik mencoba sepatu baru dengan resiko kaki bengkak-bengkak karena ternyata kaku gak nyaman dibandingkan tetap memakai sepatu lama butut bau kucel busuk yang sudah terbukti jelas gak bakal ada baik-baiknya. Kejadian-kejadian terpisah tadi semacam Amin yang khilaf, Gusdur yang emosian dan waton njemplak, Cak Imin yang keras kepala, Fraksi PPP yang arogan di kantor KPK dan bahkan Kristina yang permainan ranjangnya kurang ok sehingga membuat Amin nakal sekalipun bisa jadi adalah potongan-potongan kecil puzzle yang tidak teratur, acak tetapi mungkin bisa saja mengantarkan PKS meraih peningkatan suara yang signifikan di pemilu nanti ? Terimakasih kepada Gusdur dan si Amin atas kontribusinya dalam chaos theory ini kalau begitu.



*) pendapat pribadi penulis, mohon maaf kalau ada yang tersinggung, pendapat pribadi sampah semacam ini setara dengan mengatakan Nafa Urbach adalah artis Indonesia paling sexy pada masanya.

Labels:

3 Comments:

Blogger RinaFitri said...

geliiii lo dep..

heh! gue lebih geli sama oknum2 yg pake jenggot panjang, baju koko, sorban, peci dan nenteng sajadah sambil teriak2 ALLAHUAKBAR dan mendemo ahmadiyah supaya dibubarin.

TAPI PAS LIAT CEWE, kaya anjing liat daging mentah..

sorry to say!! menurut gue jelas lebih ga munafik orang2 biasa drpd oknum2 ormas islam atau partai islam manapun..

*gue jijik dep liat org2 yg berbaju partai X ormas Y dan simbol2 agama Z tp kelakuan kaya ga diajarin gimana caranya bersikap

9:02 PM  
Blogger Arian Reza Marwan, SKG. said...

yup setuju gw dari pada pake sepatu lama yg busuk dll mending coba sepatu baru, walaupun belum lama produksinya tp kenapa tuh sepatu banyak yg beli.

gw kirain si Amin itu Pak Amien Rais, jadi inget tahun 99 hehehe

7:31 AM  
Blogger EP said...

ga munafik, bukannya sifat asli manusia emang begitu?..cuma kebetulan mereka punya kedudukan dan berada di partai ataupun ormas2 agama..kadang kesempatan bisa bikin manusia yang suci sekalipun menjadi orang jago dusta.

*) ini juga pendapat pribadi lho :)

7:18 AM  

Post a Comment

<< Home