Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Monday, March 17, 2008

Global Warming : On Sale

Global Warming sedang ngetrend, bahkan memakai kaos bertuliskan jargon-jargon Global Warming bisa meningkatkan kadar ke-eksis-an seseorang. Apa pun yang dilabeli Global Warming sekarang pasti laku terjual, mulai dari celana dalam sampai tissue buat buat ingus, mulai dari pentas musik sampe sebuah international conference.

Sayangnya, semua itu gak lebih baik seperti trend memakai kafiyeh gaul di kalangan anak muda masa kini, yang artinya kamu akan dianggap kampungan ketinggalan jaman kalo gak ikut bereuforia bersama. Iya, pertunjukan peduli Global Warming itu lebih menjadi semacam fashion trendy dibanding gerakan tulus mau berkorban yang benar-benar peduli akan Global Warming itu sendiri. Berkorban menjadi kata yang sangat penting disini. Misal, saya agak heran ketika melihat poster sebuah event acara musik dan bazaar dengan tema Tribute to Forest. Bisa jadi ini adalah apatis sinisme saya belaka, tapi apa kontribusi sebuah acara hura-hura bising yang akan didatangi pemuda-pemudi dengan kendaraan bermotor pribadinya masing-masing terhadap perbaikan hutan Indonesia ? Ironis. Apa hubungan liputan infotainment artis-artis sinetron muda yang sedang menanam pohon seperti sebuah drama ? Cari muka. Apa pentingnya seminar Global Warming di ballroom-ballroom hotel mewah dingin ber-AC ratusan watt ? Lucu. Apa gunanya memforward email-email canggih sophisticated peduli Global Warming ke belasan milis yang kamu punya hanya untuk tampak cerdas ? Dogol.

Peduli Global Warming itu adalah bagaimana kamu mau berkorban naik kendaraan umum kalo cuman pergi sendirian, mau bersusah payah ngantri busway yang super kejam untuk berangkat ke kantor, mau ngurangin pemakaian AC, ngebiasain bawa plastik sendiri kalo belanja ke supermarket dan pake kertas seperlunya saja (sukur-sukur punya tablet PC jadi softcopy semua, yeah rite T_T). Seandainya saja semua orang mau mencoba berkorban dan membiasakan dirinya ke sebuah behavior yang benar-benar ada kontribusinya ke lingkungan. Itu jauh lebih membantu dibandingkan dengan menjadikan Global Warming® menjadi simbol baru sekelas Nike®, Zara® atau Fred Perry®, sekadar label penanda status belaka. Global Warming memang adalah sesuatu hal yang besar tapi sebenarnya tidak perlu action yang besar dan heboh kok untuk mengatasainya. Asalkan kita mau sedikit saja bersusah.

Labels:

4 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Pingin cepet punya duit? Pertama... bikin proposal pendirian LSM.
Kedua, biar dananya lancar... LSM harus bergerak di salah satu dari bidang-bidang seperti ini: Buruh, Ekonomi lemah, Pendidikan, dan Pelestarian Lingkungan.

Yang paling laku sekarang sih emang Global Warming....
Padahal mungkin yang jadi sponsor acaranya bisa Perusahaan Mobil/ Motor (penyumbang CO2 dan rekan sejawat), Perusahaan Pengeboran dan pengelolaan Minyak, Pabrik Mebel (kelas dunia), dan sejenisnya. Asik kan...?

ehem... protes dikit... nunggu Busway emang rada sadis... tapi naik metromini super horor Def...

11:28 PM  
Blogger melur said...

haha. ini baru ironis.

in fact,bbrp waktu lalu gue juga dateng ke acara futurarc forum (yg gw tulis d blog gue itu dep), trus pembicaranya jg nyindir gitu. bahwa dia dikirim ratusan ribu mil, buang2 avtur, buat seminar "green" building.

itu di singapur.

di bandung? kerja bakti bersihin sekitar kampus, nanem pohon se-Bandung, galang dana dari jualan barang2 recycle.

intinya? bandung lebih oke daripada singapur! **horeeee!**

1:18 AM  
Blogger om idep said...

That's why i put International Conference in italic, hahahahaha ingat seberapa heboh konferensi di Climate Change di Bali beberapa waktu lalu.

Ya setuju neng, poin gue : akan lebih baik kalo mulai bergerak dari behavior individual daripada seremonial, karena everlasting gak musim-musiman. Tapi bagaimanapun juga masih lebih baik dari pada tidak ada sama sekali.

Tetap semangat ya yuy ! ^_-

5:44 AM  
Anonymous Anonymous said...

Ternyata ada juga yang peduli dengan global warming. Selamatkan bumi kita, seperti sekarang ini saya sedih melihat kondisi alam di indonesia yang semakin hari semakin menyempit nuansa hijaunya karena napsu para kaum borjuis yang seenaknya membalak hutan dan mendirikan resort mewah demi kepuasan tanpa memikirkan dampak akibatnya. Seperti kawasan puncak dan bandung yang hutan-hutannya berubah fungsi jadi bangunan-bangunan mewah itu hanya sebagian contoh kecil saya riskan bagaimana nantinya anak cucu kita nasibnya, dimana ketegasan pemerintah semuanya nihil bahkan mungkin berhenti begitusaja setelah melihat tumpukan uang dengan alam yang dikorbankan yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Banjir dan bencana lainnya yang sering melanda hanya teguran dariNya tapi manusia tak menyadari semua yang diperbuatnya dan yang terjadi malah saling menyalahkan dan tidak mau untuk disalahkan dan sibuk mengkambing hitamkan. Saya bangga dengan rekan-rekan komunitas sepeda sebagai contoh Bike to Work dan banyak lagi komunitas sepeda di tanah ini termasuk saya pribadi lebih suka menggunakan sepeda yang terasa lebih banyak manfaat dari segi kesehatan dan ramah lingkungan tanpa menimbukan polusi udara dan suara.
Selamatkan Bumi Kita

7:25 PM  

Post a Comment

<< Home