Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Monday, December 10, 2007

Penting Gak Penting

Lucu deh, kalo ngeliat kondisi jalanan di Jakarta yang selalu macet riang gembira terus dikontrasin dengan adanya isu krisis minyak dan global warming yang lagi trend (yang mana hampir semua lapisan selebritis mengkampanyekan hal itu biar ketok wangun). Pas minyak dunia lagi mahal-mahalnya kita malah asik membuang-buang bensin juga emisi karena macet yang gila-gilaan. Karena itu positif bakal ada pembatasan premium untuk mobil pribadi dalam rangka memaksa pengendara mobil pribadi pindah ke kendaraan umum. Tapi sekali lagi ini sebuah solusi instan yang gak akan bisa mengurai carut-marut masalah transport di Jakarta, yang sebenarnya juga hasil solusi-solusi instan tumpang tindih periode-periode sebelumnya.

Sebenarnya mau pake pembatasan premium kek, three-in-one kek, jalanan bertarif kek, parkir mahal kek atau apapun itu selama masyarakat kita gak punya pilihan mau gimana ? selama bus-bus yang udah ada sejak jaman Warkop masih komplit berempat itu jadi satu-satunya pilihan transportasi umum mau gimana jal ? siapa juga yang mau naik bis panas, sumpek, lemot, gak aman, kebanyakan ngetem kayak gitu ? Setuju gak kendaraan umum dalam kondisi apapun gak pernah menyenangkan ? kalo lagi kosong dia bisa lambat setengah mampus tapi sekalinya penuh bisa ngebut kayak setan. Gak perlu muluk-muluk busway, subway, waterway (ini proyek paling dagelan di manggarai), highway atau way-way lainnya soalnya yang penting mass transport paling basic ini – bus umum - dibenerin dulu. Kalo busnya enak dan nyaman pasti juga banyak yang mau pindah, apalagi terus di-follow up sama peraturan-peraturan yang nyusahin pengendara mobil pribadi. Sekali lagi, meledaknya jumlah kendaraan pribadi karena kita masyarakat memang gak punya pilihan lain.

Kadang gue penasaran pengen liat company profilenya Mayasari Bhakti, PPD, Patas, Kopaja, Metromini. Karena enak juga kali ya usaha yang make model setoran gitu, mereka gak perlu putar otak mikir susah-susah untuk memutar roda bisnis, manajemen, ekspansi, inovasi. Tinggal sewain bus (dengan kualias kancut), tetapin harga setoran harian dan selesai sudah. Sebenarnya sistem setoran beginian buruk sekali, ini salah satu penyebab utama sopir bis ugal-ugalan karena emang harus ngejar setoran. Di sisi lain Busway seringkali malah terlalu norak gak penting : ngapain sopirnya pake jas segala, bangkunya pake beludru yang susah dibersihin, haltenya pake pintu otomatis, jembatan-jembatan yang boros tapi kok AC udah gak dingin, jalanannya mulai bocel-bocel, jadwal bus yang suka-suka. Yang penting jadi gak penting, yang gak penting jadi penting, penyakit lama yang sudah mendarah daging disini.

Labels:

2 Comments:

Blogger penne.pesto:) said...

busway tempat duduknya beludru? (baru tau gitu gue). kasian ni gue, belom perna sempet nyobain busway... mau mau:(

7:59 AM  
Blogger RinaFitri said...

ehem.. blm pernah naik busway.. seringnya sih naik kopaja, metromini, mikrolet, bajaj sama ojeg..

kayanya paling enak naik ojeg deh.. apalagi kalo tukang ojegnya ganteng.. hwak hwak :))

7:03 PM  

Post a Comment

<< Home