Vintage Roll Archive : Presiden Wajib Kuliah ?
Ini adalah blog ketiga yang gue tulis tiga tahun yang lalu, jaman masih muda, jaman Megawati masih jadi presiden, jaman album Radja belum meledak, sewaktu gw masih melacur hidup bahagia di Bandung. Tulisan sampah yang sok tau dan emosional ketika isu UU Capres dinegosiasikan.
Sedih betul kalo dibandingkan pemimpin2 kita pada era reformasi sekarang, bagai langit dan bumi. Presiden lulusan SMA, mentri lulusan SMA (gak semua sih), parlemen lulusan SMA... Tanpa merendahkan kualitas orang2 yang hanya lulusan SMA, tapi jaman sekarang udah sepatutnya para pemimpin tu kaum terpelajar. Meski benar track pendidikan yang keren gak menjamin kesuksesan seeorang dalam memimpin, tapi setidaknya itu bisa menjadi gambaran kapabilitas mereka. Kita gak bisa pura2 bego mengamini pemikiran "Pemimpin tu yang penting bijaksana, toh bijaksana gak akan diajarkan di Sekolah" (Roy Janis, sewaktu pro-kontra UU Capres). Padahal dulu, pemimpin kita jaman pergerakan nasional hampir semuanya lulusan belanda, orang2 cerdas banjir beasiswa. Lah
Setuju kalau kita tu emang harus benerin diri masing2 dulu, ngaca diri sendiri, jangan nuntut2 terus. Tapi suka gak suka tetap saja pemimpin akan membawa pengaruh besar untuk kemajuan suatu bangsa. Makanya mereka diberi fasilitas lengkap, digaji besar, dipilih dengan biaya mahal, fotonya ada dimana2, dipercaya jutaan orang. Kita gak perlu superman kok (meminjam impian gema), kita gak perlu berharap2 cemas nunggu satrio piningit, mengidam2kan kedatangan sang ratu adil. Yang kita perlu pemimpin yang genuine P-E-M-I-M-P-I-N, orang yang menjadi besar karena dirinya sendiri, bukan karena bapaknya proklamator, bukan karena kakeknya pendiri NU, bukan karena papanya presiden terlama, bukan karena suaminya pahlawan.
*) blog ini disunting dari personal web saya
Labels: Thought
0 Comments:
Post a Comment
<< Home