Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Thursday, June 15, 2006

Gempa Jogja #2

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan..........(Al-Baqarah 214).


Setiap kali habis bencana maka setiap kali itu pula lagu Ebiet G Ade jadi theme song, lagu paling 'dalem' yang pernah gw denger. Dan artinya setiap orang nganggep kita sedang diperingatkan Tuhan, harus intropeksi diri, dan himbauan2 bijak lain yang bakal dilupain gak lebih kurang dalam 3 bulanan saja. Lalu komentar2 gak penting bakal bermunculan, contoh untuk kasus Jogja seperti "Mbah merapi memindahkan bencana ke Laut Kidul", atau si Permadi yang bilang intinya "Bencana adalah akumulasi kemarahan rakyat yang tidak tersalurkan lalu ditangkap oleh Alam" (hey is he idiot or moron ? does he blame disasters are made by people themselves ?! gw kira keyakinan pas kecil dulu kalau Ultraman benar2 ada di Jepang itu adalah pikiran paling tolol yang pernah ada ternyata gw salah, please welcome : Permadi !). Tapi ternyata kesimpulan si Permadi masih better karena masih ada komentar jahat yang bilang setiap Bencana yang terjadi itu karena people-nya DESERVED, Gempa Jogja karena katanya GKR Hemas (meskipun gw juga BT ama tu ibu2 yang sok2an sekuler, huh nggaya !) menolak RUU APP, karena orang2 Jogja sudah penuh dosa, karena jogja adalah kota kumpul kebo, karena jogja banyak orang kejawen yang musrik. Truk biangane jancuk !apa gak ada komentar yang lebih jahat dari itu ?!

Tapi gw gak bisa juga nyalahin mereka, komentar2 semacam itu kemungkinan karena sejarah memang pernah membuktikan azab2 Allah SWT terhadap kaum2 yang membangkang, hampir semuanya terjadi ketika Rasul belum turun membawa jalah hidup yang sempurna, Islam. Contoh

1. Kaum Aad, Masa nabi Hud AS, diberikan azab Angin kencang selama tujuh hari delapan malam.

2. Kaum Tsamud, Masa nabi Salih AS, diberikan azab Gempa dahsyat.

3. Kaum Sodom, Masa nabi Luth AS, Gempa vulkanis sampa tenggelam ke Laut Mati

4. Firaun, Masa nabi Musa AS, ditenggelamkan di Laut Merah.

5. Kaum Nabi Nuh, Masa nabi Nuh AS, Banjir besar.

6. Kaum Madyan, Masa Nabi Syuaib AS, dibinasakan oleh suara yang mengguntur.

Kalau dilihat polanya, mereka deserved karena mereka memang membangkang bersama. Nah disitu kuncinya : they make sin together. Bandingkan dengan Jogja atau Aceh, bagaimana mungkin adil kalau kita judge seluruh aceh itu puak atau gak tipu aceh ? ayolah, terlalu banyak orang hebat yang berdarah aceh di Indonesia. Atau emang seluruh Jogja kompak nolak RUU APP ? adilkah Allah kalau gara2 segelintir orang lalu diberikan azab ? Kayaknya sadis banget kalo udah kena bencana terus kita bilang mereka deserved. Kalau memang benar Allah si tukang murka seharusnya sudah dari dulu2 gedung DPR tu ketiban meteor, White House kena angin topan, Las Vegas (kalo emang jogja disalahkan sebagai kota kumpul kebo) disapu banjir dahsyat, lumpur panas keluarnya di rumah Dicky Chandra Di Nata (orang yang bikin bonus BNI 12x gaji lenyap begitu aja) atau hal2 semacam itu. Kalau memang orang2 yang kena bencana tu orang2 yang deserved dalam rangka pelampiasan murka Allah, seharusnya bakal sering kejadian bencana di tempat2 pemimpin zhalim di bumi.

Lagian orang yang kena bencana (musibah) belum tentu karena mereka pendosa dan juga sebaliknya orang2 pendosa belum tentu gak dikasih kejayaan, bisa jadi mereka orang2 yang udah taat beribadah dan sudah saatnya diberi ujian (kayak kita yang udah kuliah tiap hari trus diadain UAS, meskipun teteup aja nyontek2 T_T). Bentuk ujian dari Allah bisa macem2 to ? kemiskinan, kekayaan, sengsara, mariana renata, bisa hal2 (yang menurut kita) nikmat atau pun enggak. Kita gak pernah tau, yang jelas pasti selalu ada hikmah2 yang lebih complicated, algoritma2 canggih tingat tinggi dibalik itu semua, dari pada hanya sekadar Allah yang pundungan. Setiap ada ada bencana kita memang harus wajib intropeksi, gw setuju. Tapi kalo dikait2in dengan 'they deserved', selain kesannya kita kok jadi kayak ngerasa lebih saleh dan suci (dari pada mereka), maaf kayaknya udah gak jamannya lagi...

Labels:

4 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Selama gw belajar ilmu agama and was ngajarin juga (hmm..) rukun iman itu selalu 6 dan didalamnya itu ga include "percaya ama dukun/paranormal", "percaya kepada komentar jin", "mbah merapi", etc.. Gempa dan Tsunami di Aceh bahkan pernah dibahas di Harian Analisa klo smua ini krn ujicoba nuklirnya sebuah negara adikuasa. Emang sih kalo kita baca seluruh analisisnya, most of it..make sense! Ditambah lagi ada ditulis di media lain kalo Jepang dilarang untuk meneliti secara langsung (mo nyelam bre!) tentang bentuk dan letak patahan lempeng benua yang bergeser itu oleh US. Nambah ciruga kan bre?? Tapi klo gw pikir itu analisis sama aja ama komentar2 lain yang ga jelas maksudnya apa.
Gw setuju ama tulisan lo kalo dibalik semua ini ada High level algoritma yang misterius dari 4JJI. Jadi yang bisa dilakuin ama manusia itu apa? (1)Terima kalo itu adalah hal baik/buruk yang datang dari 4JJI (2)Buktikan penyebab terjadinya bencana/musibah itu secara ilmiah cuz ujung2nya itu juga akan mendekatkan diri manusia ke Penciptanya (Big Boss!).

--by BoGeL PI--

5:30 AM  
Blogger om idep said...

Iya gel, gw esmosi nulis itu gara2 debat sama seseorang yang keukeuh nganggep jogja (sebagaimana juga aceh) emang penuh dosa dan mereka 'pantas' diperingatkan 4JJ. Edan po ?! hari gini azab sama ujian tu beda, lagian gw juga langsung googling sejarah2 kaum yang pernah di azab, ternyata hampir semuanya pada zaman sebelum rasulullah. Yang jelas gw gak setuju, sering orang2 suka 'memanusiakan' 4JJ dengan MURKA, MARAH dsb. Jelas2 DIA itu MAHA PENGASIH lagi MAHA PENYAYANG, masak2 dikit2 emosian...aneh to ?

7:58 PM  
Anonymous Anonymous said...

di milis padhang mbulan ada yang "nyolot" komentar kayak gitu... (jogja pantas dapat azab karena begini dan begitu).

akibatnya hampir semua ngamuk2... bahkan yang biasanya ga mau komentar menyerang pun sampai berkomentar. santai def... Allah ga butuh dibela... tapi orang2 teraniaya itu perlu dibela, karena mereka adalah perwakilan 4JJI di muka bumi. Tangis mereka adalah gambaran "tangis" 4JJI, lapar mereka, haus mereka... itulah personifikasi 4JJI di bumi.

begitulah... setiap orang mengaku mengenal si Wati... anehnya Wati ga merasa kenal dengan mereka.
(nangkep ga pesan moralnya?)

12:46 AM  
Blogger om idep said...

Aku sama sekali gak bela Allah pak dhe.
Ngatain mereka worthied tu ada tiga hal yang perlu dilurusin :

1. Kita gak bisa ngebedain azab dan ujian.
2. Sok suci, ketika kita bilang kalo mereka (orang yang kena bencana) worthied artinya secara gak langsung kita merasa lebih saleh dari mereka.
3. Allah bukan 'zat so so' yang reaktif, emosian dan berpikir pendek kayak manusia, that's why i call it the most complicated algorythm we never can trace...

5:58 PM  

Post a Comment

<< Home