Republik Incoruptnesia
Bayangkan kita ada di situasi seperti ini : Lo ada di sebuah kamar president suit-nya Ritz Charlton, ada Happy Salma* yang barusan aja minum Sintetik Amfetamin (obat perangsang) sedang nungguin lo di King size bed dengan hanya berlingerie, gak ada orang lain radius 60 km, hanya lo berdua, berdua saja...okay okay, juga anggep aja gak ada Tuhan deh. Apa yang bakal kejadian selanjutnya ? apakah lo bakal main halma thok bareng Happy Salma tadi, nonton NBA Final 2006 di ESPN, suap2an Chiki atau yang 'lainnya' ? Insya 4JJ gw percaya paling cuman 10 % yang bisa tetap teguh dan ngabur dari kamar tersebut, 10% itu terdiri dari 2.5% benar2 saleh, 2.5% impoten dan 5% homo (kalo gw termasuk yang 90 %, karena gw akan buru2 segera meloading semua adegan2 bok#p yang pernah gw tonton).
Itulah analogi gw buat koruptor2 di
Against law becomes a behaviour once u did it, it's not a matter big or small since we'll consider it is not a sin anymore on the second time, the moment when we'll have lost our culpability (cuih cuih puih ! modar koe do mumet, lambe jowo sok nyangkem londo, grammare dadi bubrah sakarepku). Karena besar atau kecil suatu pelanggaran itu hanya dibedakan oleh kesempatan2 lo aja (tentu kesempatan supir bajaj sama Direktur Mandiri akan jelas berbeda). Iya dong, lo yakin sopir Mayasari/Metromini/Motor/Sedan/Inova Brengsek itu semua kalo dijadiin Kasubdin Pemda DKI bisa gak bakalan korupsi ? lha wong ngelawan hasrat selengean, gak tertib, ugal2an di Jalan aja gak bisa, siapa yang jamin mereka bisa gak korupsi kalo dikasih kesempatan dengan godaan2 dan amanah teramat berat sebagai men with power (baca analogi di paragraf pertama).
Umpatan sayang gw buat metromini, bajaj, mobil kampungan (mobil pribadi yang even mewah tetapi dikendarai orang 'kampung') ato motor2
A'a gym selalu keukeuh, mulai lah dari yang kecil, cukup be good, that's all. Karena Sholat tahajud itu adalah gampang, puasa senin kamis juga gitu, ngaji abis maghrib juga lumayan enteng lah, soale kita tau semua ibadah2 itu buat kita sendiri, benefitnya buat kita sendiri. IMSHO (In My Stupid Humble Opinion) yang susah tu adalah hablumminanas, sangat2 susah apalagi kalo nas disini adalah plural bukan singular yang artinya kepentingan publik. Nyikat duit rakyat sama sakpenak dewe neng dalan tu sama2 nyusahin orang banyak lho (bikin macet). Jadi : Selamat datang di Republik Incoruptnesia, tempat dimana pemimpin dan rakyatnya bermental corrupt. Jangan harap
Labels: Thought
0 Comments:
Post a Comment
<< Home