Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Tuesday, May 23, 2006

Republik Incoruptnesia

Bayangkan kita ada di situasi seperti ini : Lo ada di sebuah kamar president suit-nya Ritz Charlton, ada Happy Salma* yang barusan aja minum Sintetik Amfetamin (obat perangsang) sedang nungguin lo di King size bed dengan hanya berlingerie, gak ada orang lain radius 60 km, hanya lo berdua, berdua saja...okay okay, juga anggep aja gak ada Tuhan deh. Apa yang bakal kejadian selanjutnya ? apakah lo bakal main halma thok bareng Happy Salma tadi, nonton NBA Final 2006 di ESPN, suap2an Chiki atau yang 'lainnya' ? Insya 4JJ gw percaya paling cuman 10 % yang bisa tetap teguh dan ngabur dari kamar tersebut, 10% itu terdiri dari 2.5% benar2 saleh, 2.5% impoten dan 5% homo (kalo gw termasuk yang 90 %, karena gw akan buru2 segera meloading semua adegan2 bok#p yang pernah gw tonton).

Itulah analogi gw buat koruptor2 di Indonesia, juga buat orang2 yang enteng menghujat mereka, orang2 yang haqul yakin gak akan melakukan hal yang sama di situasi, kondisi dan kesempatan yang sama. Bisa jadi kita gampang aja bersok suci karena emang gak bisa ngerasain dan pernah mendapat godaan teramat berat seperti mereka, yang jelas kita toh gak pernah berhadapan dengan situasi uang 10 milyar diatas meja tinggal disikat, perkara penjara dan dosa bisa diaturlah, toh ada Haji ini.

Against law becomes a behaviour once u did it, it's not a matter big or small since we'll consider it is not a sin anymore on the second time, the moment when we'll have lost our culpability (cuih cuih puih ! modar koe do mumet, lambe jowo sok nyangkem londo, grammare dadi bubrah sakarepku). Karena besar atau kecil suatu pelanggaran itu hanya dibedakan oleh kesempatan2 lo aja (tentu kesempatan supir bajaj sama Direktur Mandiri akan jelas berbeda). Iya dong, lo yakin sopir Mayasari/Metromini/Motor/Sedan/Inova Brengsek itu semua kalo dijadiin Kasubdin Pemda DKI bisa gak bakalan korupsi ? lha wong ngelawan hasrat selengean, gak tertib, ugal2an di Jalan aja gak bisa, siapa yang jamin mereka bisa gak korupsi kalo dikasih kesempatan dengan godaan2 dan amanah teramat berat sebagai men with power (baca analogi di paragraf pertama).

Umpatan sayang gw buat metromini, bajaj, mobil kampungan (mobil pribadi yang even mewah tetapi dikendarai orang 'kampung') ato motor2 Jakarta bukanlah "ANJING BABI BANGSAT BANGKE JANCUK BAJINGAN MATANE ASU" tapi cukup hanya"UNTUNG MISKIN LO NJING !" (tetep pake njing dong sebagai garnish) Lha habis gimana, orang2 semacam mereka tu lebih lemah syahwat dari pada koruptor tadi gak sih ? masak hanya untuk gak nginjek marka, nerobos lampu merah, nyelak2, klakson2 (kayak neandhertal di california man) aja gak mampu ?! Kebayang kalo seandainya mereka2 itu juga punya power gw hampir yakin 90 % mereka (mereka disini termasuk gw, karena gw termasuk juga yang tidak bisa menahan godaan2 berat apalagi semacam di paragraf pertama) juga bakal korupsi.

A'a gym selalu keukeuh, mulai lah dari yang kecil, cukup be good, that's all. Karena Sholat tahajud itu adalah gampang, puasa senin kamis juga gitu, ngaji abis maghrib juga lumayan enteng lah, soale kita tau semua ibadah2 itu buat kita sendiri, benefitnya buat kita sendiri. IMSHO (In My Stupid Humble Opinion) yang susah tu adalah hablumminanas, sangat2 susah apalagi kalo nas disini adalah plural bukan singular yang artinya kepentingan publik. Nyikat duit rakyat sama sakpenak dewe neng dalan tu sama2 nyusahin orang banyak lho (bikin macet). Jadi : Selamat datang di Republik Incoruptnesia, tempat dimana pemimpin dan rakyatnya bermental corrupt. Jangan harap Indonesia akan bangkit tiba2 seperti Monster2 Google yang jadi gede setiap kali mati, wassalam.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home