Teaching Monkey

Demokrasi tu seperti seperti Carbine M4A1, taktis, canggih dan full custom. Permasalahannya adalah tergantung siapa yang megang Carbine M4A1 itu, Densus 88 atau Kera. Ini yang kayaknya sedang jadi issue di Indonesia. Excuse di setiap kejadian anarkis bahwa "kita sedang dalam proses pembelajaran demokrasi" atau "lha wong Amerika saja butuh 230 tahun kok untuk jadi seperti sekarang" itu halnya bilang Deffarmen Mehan memiliki bakat dan potensi hebat buat ikut audisi Indonesia Idol III, intinya : Tolol !

Sejak jaman Rasul sudah ada lho konsep Musyawarah, salah satunya pas mau naroh Hajar Aswad di Kabah yang akhirnya diputuskan bareng2 narohnya daripada tunjuk2an. Demokrasi itu bisa jalan bener kalo emang ada toleransi tingkat tinggi tanpa maksud pribadi. Bahkan kalo boleh gw kasar, butuh tingkat 'intelektual' yang gak rendah, tentu saja intelektual disini bukan dinilai dari akademis, jadi bisa aja seorang Petani memiliki tingkat intelektual yang lebih tinggi dari seorang Mentri (silahkan terjemahkan sendiri).

Mencekokan demokrasi ke rakyat Indonesia tanpa disertai peningkatan Pendidikan sama aja kayak ngasih kunci Fortuner yang udah di modif (keren abis deh pokoknya) ke anak SD, yang (sekali lagi) intinya : Tolol ! Mungkin metode Orba yang suka main 'sulap2an' ngilangin orang ada bagusnya, ya anggep aja Fortuner-nya disimpen sembari nunggu si anak SD tadi sedikit gede, minimal SMP lah, pas kaki dan tangannya udah nyampe untuk megang setir dan nginjek kopling. Habis sering betul kejadian gara2 segelintir orang (yang seharusnya bisa dihilangkan) bisa bikin kerusakan rusuh yang sangat besar, make sense gak kalo orang2 semacam itu 'dihilangkan' saja ala David Copperfield.

Demokrasi tu teramat berat karena setiap orang naturally punya keinginan sendiri2 dan cenderung super bebal mempertahankan pendapatnya, karena itu akhirnya voting sering dijadikan nama lain demokrasi. Beda dengan masa sahabat2 Rasul dulu yang selalu lilahitaala. Kadang gw suka benci denger kata2 Demokrasi dan HAM, ada saat2 menggelegak yang bikin gw pengen jadi The Punisher atau Nick Marshall di Dark Justice yang siang2 jadi Programmer BNI malemnya bunuh2in orang2 yang segelintir itu. Bego emang, udah sebangkot gini masih suka berkhayal jadi superhero, tapi yo ben !

*) Ini blog emosional gara2 nonton Realitas Metro TV tentang pendopo yang baru aja direnovasi tahun 2003 lalu senilai 15 M dibakar habis gara2 demokrasi. Dan sempat2nya masih ada excuse untuk semua itu dengan meng-atasnama-kan rakyat yang sakit hati, astaghfirullah !