A Few Good Men and Women

Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggu saja kehancurannya (Muhammad SAW)

Gw punya kebiasaan kalau baca Kompas selalu dari halaman paling belakang, ada rubrik favorit gw disitu, hanya orang2 'hebat' aja yang berhak masuk sana. Kebanyakan orang2 tanpa pamrih yang totally super ajaib. Siapa bilang di republik ini udah kehabisan orang2 'BAIK' ? Rubrik itu inspiring karena bisa bikin kita sedikit jengah dan malu sendiri karena tau ada begitu banyak orang 'BAIK' dari berbagai macam latar belakang di negeri ini. Mulai dari PhD 'kurang kerjaan' yang sibuk nyiapin sebuah tim akademis (tim beliau itu jauh kalah terkenal loh kalo dibanding dengan kelompok AFI, KDI, API pun Indonesia Idol) sampai Nelayan gak sekolah yang 'sinting' yang peduli mampus sama keadaan laut daerahnya yang pernah ancur lebur karena bom ikan.

Ok sekarang mari kita beritung2 : katakanlah setahun itu ada 354 hari, iya deh kurangin aja sama bebrapa hari besar ketiak Kompas gak terbit. Terus udah berapa tahun Kompas bikin rubrik itu ? jadi bisa dibayangkan sebenarnya ada berapa banyak orang2 hebat di Indonesia. Uakeh rek, sebenarnya akeh tenan orang2 hebat di sini. Tapi kalo menurut lo sekarang orang2 yang dipercaya untuk memegang Amanah itu semua kok yo rodo wagu ra mutu ato pun mung modal bejo, bisa jadi itu gak salah. Kadang gw suka berhayal bego seandainya yang jadi Mendiknas si pak Johanes Surya itu, yang jadi Menling si pak Paulus yang gak sekolah itu, segelontor orang2 'aneh' yang sangat mencintai pekerjaannya dan yang paling penting mereka melakukan itu semua dengan tulus...