Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Thursday, June 19, 2008

Senjata di Wayang

Salah satu keinginan gue sebelum mati adalah menyaksikan sinema Indonesia yang sudah sekelas Hollywood saat ini. Gue berharap-harap ada produser yang capable memindahkan kisah wayang ke sinema ala Lord of the Ring. Memindahkan disini bukan hanya membuat efek yang canggih tapi juga menggubahnya sehingga Wayang menarik untuk ditonton. Seperti Peter Jackson yang sukses membuat orang mencintai LOTR, novel jadul yang mendadak jadi buku wajib anak-anak masa kini dengan perkataan khas : “lo harus baca novelnya, beda banget sama filmnya, gak ada apa-apa deh”, padahal mereka juga baru membeli novel setelah menonton LOTR. Poin gue : begitu hebatnya Jackson membawa LOTR ke layar sehingga orang euphoria gak malu dan bahkan bangga kalau menjadi yang paling tahu detail LOTR. Suatu hal yang jelas gak pernah ada sebelum LOTR di filmkan. Padahal LOTR sudah ada puluhan tahun lalu. Wayang seharusnya juga bisa seperti itu suatu saat nanti. Semoga.

  • Kunta®, senjata andalan Adipati Karna ada di rambut belakang telinga yang secara ajaib begitu diambil langsung berubah menjadi anak panah yang panjang dengan ujung yang sedikit melengkung. Kunta ini layaknya peluru kendali, meski tidak secepat Cakra® tapi sekalinya dibidik niscaya orang tersebut tidak akan bisa menghindarkan diri, akan selalu dikejar. Gatotkaca adalah salah satu korban dari Kunta ini.
  • Kemampuan Kunta ini mirip betul dengan Pasopati®, anak panah Arjuna. Masuk akal kalau serupa karena mereka sama-sama expert di ilmu memanah dunia wayang, nyaris sejajar dan tanpa tanding. Karna adalah murid tidak resmi Begawan Durna, yang begitu jeniusnya bahkan cukup dengan mencuri lihat pelajaran Pandawa Kurawa dia bisa sama sakti dengan Arjuna.
  • Untuk kelas tangan kosong, Brajamusti® di tangan kanan Raden Gatotkaca adalah yang terhebat. Setiap kali mengantam dengan pukulan Brajamusti ini maka akan keluar sosok raksasa yang akan memukul musuh berkali-kali yang akan segera kembali masuk ke tangan kanan Gatotkaca. Seperti game Fatal Fury jaman Sega dulu, kombo 15 maka Brajamusti ini kombo 80, 80 pukulan sekaligus langsung masuk tanpa terputus dalam satu kali serangan. Nama Brajamusti sebenarnya adalah paman gatotkaca yang ketika mati tubuhnya tersedot masuk ke tangan kanan Gatotkaca. Itu sebabnya sosok raksasa dan suara menggelegar selalu muncul setiap kali Gatotkaca memukul memakai tangan kanan.
  • Setyaki menyimpan Gada Wesikuning® di lengan kanannya. Dengan kata lain gada kecil yang terang bersinar keemasan itu selalu dibawanya kemanapun dia pergi tanpa harus mencolok menarik perhatian, menjadi satu dengan lengan kanannya. Setiap kali terancam maka Setyaki akan segera mengambil Gada Wesikuning sakti itu. Karena Setyaki terlalu cukup sakti hanya untuk selalu bergantung kepada Gada Wesikuning, Setyaki salah satu ahli tangan kosong. Gada Wesikuning itu sekadar senjata pamungkas.
  • Lain lagi dengan Kresna. Senjata Cakra® andalannya itu selalu muncul setiap kali beliau menyatukan kedua tapak tangannya dalam posisi horizontal dengan menyisakan sedikit ruang. Jika Kunta yang seperti peluru kendali maka Cakra tidak perlu memiliki kemampuan seperti itu karena saking cepatnya. Cakra begitu cepatnya bahkan musuh pun tidak akan pernah bisa melihat bentuk Cakra seperti apa karena tidak sampai sedetik Kresna mengatupkan tangan, leher musuh sudah putus tanpa sempat menyadari apa yang terjadi.
  • Tapi tak ada yang lebih mengerikan selain Candrabirawa® Prabu Salya, ilmu ini akan secara reflek keluar setiap kali nyawa dia terancam. Dari tubuh Salya akan keluar makhluk raksasa yang gerakannya secepat kilat. Tapi bukan itu yang paling penting, raksasa ini sama sekali tidak bisa dibunuh, setiap kali ditebas akan menjadi dua, dibelah tiga akan menjadi enam. Bima yang pernah memukul dengan gada andalannya justru makin memperburuk keadaan, karena tubuh raksasa Candrabirawa yang hancur berkeping-keping justru memperbanyak jumlahnya sekaligus. Begitu hebatnya ilmu ini, hanya pernah dikeluarkan dua kali. Yang pertama ketika baru diturunkan dan kedua ketika menghadapi Pandawa di Kurusetra.
  • Meski tidak mempunyai ajian dahsyat tapi Raden Sitija tidak akan pernah bisa mati. Ok, dia bisa saja mati pada awalnya tetapi begitu jatuh menyentuh bumi maka akan segera hidup kembali. Namanya ajiannya Panasonabumi®. Konon Gatotkaca nyaris putus ada ketika beradu duel melawan Sitija. Seandainya saja Sri Kresna tidak emosional gelap mata (putranya, Raden Samba mati dibunuh Raden Sitija) ikut campur dengan menebas Cakra membelah Sitija yang segera ditangkap Gatotkaca sebelum sempat menyentuh bumi.
  • Still a lot more to tell.

Percayalah, wayang itu sangat menarik kisahnya. Ceritanya paralel, setiap tokoh ada dedicated story sendiri-sendiri yang terkadang bersinggungan satu sama lain. Hampir semua tokoh adalaha abu-abu, dan bahkan para Dewa. Tokoh A jadi bintang utama untuk kisah dia tapi lain waktu dia hanya akan jadi cameo untuk kisah B. Seperti Marvel, DC, ada masa para superheroes joined up dan di lain waktu musuhan. Bahkan kisah klasik 1001 malam pun kalah jauh. Lalu dengan begitu banyaknya kisah untuk diangkat dan menarik kenapa para Indihe basudara nista laknat itu hanya membuat film hantu (yang tampaknya sudah mulai keabisan bahan, segala macam jenis setan udah nongol akhirnya dibikinlah spin pocong sekolah, pocong perawan, kuntilanak sekretaris, kuntilanak mbak-mbak toko, suster ngesot, suster ngesot RSCM, suster setengah ngesot, suster guling-guling, what else ? you name it !) atau gak film seks kosong yang hanya bombastis di judul dan tema (gue bukan FPI yang menolak film seks tapi plis demi Tuhan tolong jangan kentang nanggung dong, sekalian softporn ! it will be great if we could go to the movie and watching naked Happy Salma, nipling Aura Kasih, petting Rebeca. Ok, will be much better if they do some **ck) atau gak film-film teen jiplakan Hollywood yang selalu sangat dipaksakan. Let support our local stories. Now !


Labels:

8 Comments:

Blogger Ghulam said...

Boss ... setuju ... tapi aku gak yakin indie bersodara, geng atau afiliasinya mau ngangkat yang ginian ... wayang? au ah gelap! hehehe ..
Saya jadi punya pola produk-produk mereka, 90% cerita tentang hura-hura, maksiyat hehehe ... dugem .. lha tobatna, insyafna 10% di belakangan, menjelang end title dan ga usah gigit-gigit banget! Emang ini santapan rohani? hehehe ..
Susah juga sih ngikutin alur pikir orang-orang yang kosmo ato posmo ato western ato modern minded tapi yang ga punya pondasi kuat .. jadinya ya nanggung .. tujuan ga jelas, idealisme kosong .. tahunya cuma untung .. duit .. materi .. kari nunggu bangkrute hehehe .. Tau ndiri kan, film sekelas Garin aja "nggak mudeng", sekelas Dedy Mizwar dibilang "dakwah banget" atau terlalu "dangkal", "sok idealis" (jempol banyak buat Nagabonar cs.) tapi giliran disuruh mbuktiin, bikin baru, jadinya malah ecek-ecek .. sekedar pamer dada, paha, atau kebloonan yang dibuat-buat .. maksa lagi!
Wayang ... penuh dengan petuah bijak tentang hidup dan kehidupan .. santapan rohani tanpa pandang agama, tapi saat ini siapa yang butuh?
Owwalaaaah ...

11:27 AM  
Anonymous Anonymous said...

Yang pasti nanti bagian Drupadi yang harus berpoliandri akan diprotes habis2, di minta untuk sensor, kalo gak bioskopnya dibakar :p

10:50 PM  
Blogger om idep said...

Kemarin ke XXI, nonton Kungfu Panda dan lumayan kaget juga. Pas gue nulis blog ini lumayan asal, taunya bener-bener kejadian. Sekarang si Indihe laknat basudara itu bener-bener bikin spin2 karena stok hantu udah keabisan, ada Pocong di Sekolah, Pocong Perawan, Hantu Jeruk Purut Perawan...*sigh*

No wonder nanti setelah semua janis wanita dimunculin giliran jeruknya yang di-spin : Hantu Jeruk Mandarin, Hantu Jeruk Bali, Hantu Jeruk Seribu Dapet Satu, hantu Jeruk Peres.

*garing ya ? biarin...*

11:43 PM  
Anonymous Anonymous said...

Ada beberapa senjata lain Dep:
- Tiwikrama (spell?)
- Cincinnya Ekalaya
- Pancasona dan Dasamuka nya Rahwana
- Rompi nya Adipati Karna (namanya?)
- Ajiannya Destarata buat ngalahin Prabu Salya.
- dll ... banyak emang.

Dep, lu kalo nemuin di Indo karangannya RA Kosasih:
- Wayang Purwa
- Mahabarata
- Bharatayudha
- Pandawa Seda
- Arjuna Sasrabahu
- Ramayana
(atau lainnya yang lu recommend)
beliin buat gue dong. Ntar kalo gue pulang ke Indo gue ganti. Gue mo koleksi buat anak2x gue ntar. Btw. tapi harus cergam yah! _iman_

8:39 AM  
Anonymous Anonymous said...

oi kon tp ga semua senjata itu ada, gw baca yg versi kitab mahabaratanya cakra itu keluar dari jari krishna, kunto itu yah panah berpola ular, pasopati yah pemberian dewa indra buat anaknya sendiri hehehehehehe - youthee

11:50 AM  
Blogger om idep said...

Emang beda-beda dul bukannya gak ada karena banyak versi. Ada versi India, versi Jawa, versi Madura, versi Bali, banyak banget.

Jangankan senjata, jalan cerita dan tokoh aja beda, misal : versi India gak ada Antasena, Pandu moksa bukan mati dll. Dan emang hampir semua senjata dan ajian adalah warisan, bukan inventing sendiri.

Btw nyet, kalo lo yang bikin wayang pasti versi Hardcorenya. Dengan Arjuna sebagai pengganti Peter North ^_^.

12:15 AM  
Blogger Unknown said...

Yang jadi Sumbadra si Asia Carera dong, Dep? _iman_

4:13 AM  
Anonymous Anonymous said...

Man, gue udah nyari, ada di Palza Semanngi. Satu toko man, gile aja kalo mau gue borong secara lo tahun ini gak pulang.

Don't worry, itu repbulished sepertinya jadi gak langka dan stocknya banyak. Semua yang lo sebutin diatas ada kok.

Happy hunting ntar ya kalo udah di Indo, kabar2in gue aje. Salam buat Irni..

6:38 PM  

Post a Comment

<< Home