Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Wednesday, August 13, 2008

Artis Politis

Fenomena baru yang sebenarnya tidak baru-baru amat : artis jadi politisi. Tidak baru-baru amat karena sedari dulu juga sudah demikian adanya. Rhoma Irama misalnya, idola para pemuda pemudi di masa jayanya dulu itu juga terjun menjadi politisi PPP sebelum pindah ke Golkar eh terus terakhir balik ke PPP lagi (huh ! terlalu !). Ada juga alm. Sophan Sophian, Hetty Koes Endang atau Sys NS. Tapi akhir-akhir ini semakin trendi, semakin banyak artis yang berniat terjun ke dunia politik. Terinspirasi oleh kemenangan Rani Karno dan Dede Yusuf, semakin banyak artis-artis yang mendaftarkan diri mulai dari caleg, cagub, cabup dan cakot (baca : calon walikota), atau ada alasan-alasan lain.

Mungkin beberapa alasan kenapa mereka berlomba-lomba menjadi politisi. Satu : semakin membanjirnya artis-artis muda berwajah lucu-lucu juga segar-segar yang rela dibayar murah oleh Indihe bersodara konsekuensi bargaining position sebagai pendatang baru. Meski akting kalah jauh tapi muka mereka yang mendukung tetap bisa lebih menjual dibanding artis-artis pendahulu tadi. Kalah bersaing dengan pendatang bisa jadi alasan pertama mereka, harus dicari sumber pendapatan lain dan menjadi wakil rakyat saat ini adalah profesi yang cukup menggiurkan. Alasan kedua : para artis tersebut sangat percaya diri sekaligus juga gemas. Sebagai artis profesional yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia akting wajar kalau mereka gemas melihat penampilan akting para politisi saat ini. Murahan. Kampungan. Gak ok. Merujuk iklan salah satu rokok di tipi : “mana ekspresinyargh ?!”. Siapa pun tau kalo ternyata jadi wakil rakyat gak susah-susah amat kok, kalau dulu butuh skills speak, nyangkem, lambe, nggambleh, bacot maka sekarang cukuplah sedikit keahlian akting saja. Catat, akting artis sinetron-sinetron masa kini tentu saja sedikit lebih bagus dari pada kualitas akting wakil rakyat (saya bilang sedikit).

Mereka bisa memainkan mimik muka yang lebih canggih, bahasa tubuh yang lebih meyakinkan, tak ketinggalan juga ekspresi yang lebay. Misalnya akting si Amin yang cengangas cengenges jelas saja gak matching sama tuduhan kasus dia saat ini, semakin cengangas cengenges semakin mesum pula muka si Amin ini, dan semakin percaya pula masyarakat kalo dia memang main cewek. Khususnya yang berbaju putih (you know what I mean lah). Atau contoh pejabat lain semacam si Urip yang selalu penuh percaya diri dan nyolot juga gak matching sama kasus dia, seharusnya dia nunjukin sedikit saja rasa menyesal, setetes dua tetes air mata cukup. Nah karena para politisi itu kurang canggih aktingnya maka wajar aja tho pak kalo para artis-artis sekarang kepingin nyemplung jadi politisi. Mereka sudah sepantasnya mampu menggantikan para wakil rakyat ketika main job desc wakil rakyat saat ini adalah : A-K-T-I-N-G.



* Well, meskipun lucu juga ngebayangin wakil rakyat nanti akan diisi oleh artis-artis yang konon katanya peduli rakyat tapi herannya mereka selalu rela dan murahan mau bermain di sinetron-sinetron kacangan produksi Indihe bersodara yang merusak masyarakat tanpa ada beban tanggung jawab sosial sedikitpun, tiba-tiba sekarang mereka semua bisa teguh mengatakan peduli nasib rakyat. Akan lain ceritanya kalau sekelas Deddy Mizwar yang mencalonkan diri. Tapi sakjane jangankan artis, siapa pun juga pasti tertarik berpindah profesi menjadi wakil rakyat, siapa yang gak mau coba?! Sebuah profesi tanpa beban target, performance, cukup luntang-lantung, tengak-tenguk, mlaku-mlaku, dolan-dolan, cengangas-cengenges¸tura-turu, ngewak-ngewek dan tetap bisa beli Alphard. Enak betul.

Labels:

9 Comments:

Blogger Abdi Dalem Oceh-Ocehan said...

jadi inget waktu sma dulu pak guru BP ngasih angket apa citamu setelah lulus dan tak isi jadi anggota dewan, dan kata beliau i'm the only one nulis beginian yang lainnya masih kayak anak sd (pingin jd dokter,ir,guru,dll). aah, kayaknya kalau inget situasi sekarang itu cita-cita dilupain wae, ngisin-ngisini wong nek kritis tur ilmiah koyo fery mursidan baldan (golkar/komisi II) wae ditendang soyo eneh sing Ndao tur pekok koyo aku. Tapi Alphard yang sampeyan tawarkan cukup menggiurkan je...belum lagi gaji 50 jt (dadi menteri aja "ming" 45jt)

8:51 PM  
Blogger imel said...

idep :D smpt pengen gw posting, tp blm tau mo posting dr sisi apa hehehe...dah posting duluan,bagus deh ntar gw copy paste aja ^__^v

2:14 AM  
Blogger om idep said...

Ini semua gara-gara bangun pagi nyetel TV dan ada wawancara artis2.

Dan bahkan tak perlu dengan pertanyaan tricky si artis (initial TF, itu loh artis tampan yang entah kesambet apa nyutradarain film jagoan cewek yang di sponsori softex, yang suaminya Cindy Fatika Sari) sudah plendas-plendus menjawab pertanyaan dengan tetap menjaga mimik muka dan senyum yang dibuat sebijaksana mungkin (ingat Gilderoy Lockhart ? nah kayak gitu tuh).

Semoga Tuhan memberkati Republik ini.

5:31 AM  
Blogger Unknown said...

wah sama dep. pas kapan liat i trans tipi pagi, itu ada artis dangdut yg mana gw juga ga tahu, diwawancarai rieke dyah pitaloka sama ferdi hasan.

beuhhhhh....jawabannya...........

HAH ???????? TENGKU FIRMANSYAH NYALOOOONNN ???
OMIGOOOOOOOOOOOTTTTT.....

7:50 AM  
Blogger RinaFitri said...

mending gue ya dep yang nyalon?? *Bukan Salon tapi calon*

hahahhahaa...

8:08 PM  
Blogger om idep said...

Iya, dari pada artis Sinetron murahan mending artis dangdut.

*piss*

8:11 PM  
Blogger k o p r e m said...

padahal... satu2nya jabatan yang gak mau naik pangkat ya wakil rakyat... wakil presiden pengen jadi presiden.. wakil ketua pengen jadi ketua.. wakil direktur pengen jadi direktur..
Wakil Rakyat kok gak ada yang pengen jadi rakyat?
Wedush pancen!!!!!!!!

7:19 PM  
Blogger Galuh Irawati said...

hmmm mungkin mrka dicalonkan jd wakil rakyat krn buat genep2in jumlah caleg yg hrs disodorkan ke KPU kali yah..khususnya nyari 30% wanita dr jmlh total,yg ada asal comot sana sini, ya akhirnya yg kepilih adlh org2 yg ga qualified gt kan...ironis sekali!

7:51 PM  
Anonymous Anonymous said...

yah, ampun deh.. keduluan mulu nulis blog... ram otaknya gede nih..

kata temen gw pas suaminya dewi persik didebat kenapa jadi wakil walikota (atou bupati yak?) jawabannya selalu
'kan saya jujur...'
huakhakhak

3:17 AM  

Post a Comment

<< Home