Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Tuesday, July 17, 2007

Fellowship of the Fling

"If someone prays for patience, you think GOD gives them patience ? Or does HE give them the opportunity to be patient ? If he prayed for courage, does GOD give him courage, or does HE give him opportunities to be courageous ?" (GOD, Evan All Mighty)



Seperti isah Frodo Baggins, Samwise Gamgee, Meriodac Brandybuck, Peregrin Took, Fredegar Bolger, Gandalf the Grey, Aragorn, Boromir of Gondor, Gimli the Dwarf dan Legolas the Elf yang berusaha mengalahkan Sauron dengan melakukan perjalanan mulai dari the Shire hingga ke mount Doom sebagai tugas mulia, untuk itu mereka dikenal sebagai Fellowhip of the Ring. Atau kisah perjalanan tugas mulia lainnya seperti Journey to the West, perjalanan mencari text Budha oleh Tripitaka, Sun Wukong the monkey, Zhu Bajie the pig dan Sha Wujing. Ternyata Indonesia juga punya karena baru-baru ini di Surabaya ada sekumpulan orang terhormat dengan otak terhormat dan hati terhormat yang melakukan perjalanan tugas suci maha mulia ke Belanda untuk mencari hari jadi provinsi Jawa Timur, namanya gerombolan jalan-jalan DPRD Jatim alias Fellowship of the Fling.

Lho lho jangan dilecehkan dahulu, mereka tidak bodoh kok tapi cuman khilaf dan sedikit ndeso. Bahkan adek gue yang masih SD aja kalau mau tau informasi karakter-karakter Naruto gak perlu tuh merengek-rengek minta plesir ke Jepang tapi cukup nyalain Internet dan Googling. Jangan diketawain dulu, dewan (yang ngakunya) terhormat itu gak katro kok tapi cuman mblegedhes dan sedikit bebal. Entah habis makan apa sampai-sampai otaknya pada kisut gak bergizi jadi gak bisa mikir jernih seperti: jauh-jauh rame-rame ke Belanda hanya demi mencari tanggal lahir dan gak satu pun dari rombongan yang bisa berbahasa Belanda (bahasa Inggris pun tak yakin saya). Sik sik to, jangan curiga dulu, mereka itu gak kampungan dan buta huruf kok, meski Leiden itu lebih dekat ke Den Hag dimana institute linguastik, geografi dan etnografi kerajaan Belanda berada. Tempat dimana dokumen-dokumen yang harus mereka teliti (dengan bahasa Belanda tentunya meskipun softcopy-nya sudah bisa diakses melalui internet dari mana aja) tapi landalah malah menginap di hotel mewah di kawasan wisata Amsterdam. Semoga fenomena Fellowship of the Fling ini cuman DPRD Jatim aja, bisa bangkrut negara kalau semua daerah rame-rame ke Belanda untuk nyari hari jadi provinsi masing-masing apalagi kalau sampai kelurahan juga ikut-ikutan.

Padahal ada ratusan orang korban Porong yang masih belum jelas nasibnya tapi kok bisa DPRD Jatim yang terhormat itu jadi rajatega plesiran berkedok mencari tanggal lahir provinsi Jawa Timur yang gak jelas dimana urgensinya. Hati mereka jelas sudah jadi batu sama seperti otak mereka yang sudah membatu, makanya masih bisa menikmati kasur empuk di Park Hotel dengan harga tiga juta permalamnya, sarapan frikadel, erwtensoep dan stamppot sementara ribuan kilometer dari tempat mereka ada ratusan orang innocent yang gak tau apa-apa harus kehilangan segalanya. Makin diperhatiin rasanya banyak yang tidak adil, orang baik makin susah, orang kampret makin seneng hidupnya. Mungkin kita harus yakin percaya aja kali ya kalau Allah itu Maha Adil dan memang banyak rencana yang kita gak pernah ngerti. Seperti kenapa lumpur Porong harus muncrat di Porong ? kenapa gak di kompleks rumah-rumah mewah mafia illegal logging ? kenapa harus Taufik Savalas bukan koruptor sadis BLBI ? Atau kalau rajin baca dompet Dhuafa Republika, masyaAllah banyak banget orang susah yang kena penyakit aneh-aneh. Tapi yang jelas : if someone pray for heaven, do you think GOD will give them heaven ? GOD will give them chance to get into heaven I guess…


Labels:

8 Comments:

Blogger Oki said...

Hmmm...these arseholes are just looking for excuses to have a smoke on the "legal" weed and gangbang with whores from eastern europe in amsterdam. A few months to come, after their lame visit, they will promote a new policy called "LEGALIZE MARIJUANA AND PROSTITUTION", that will be a helluva way to celebrate the so called HARI JADI.

7:57 PM  
Blogger om idep said...

I don't think so. U know why ? cuz after Zaini scandal I do believe they only have small tiny cutie dick. And no whore interesting in small tiny cutie dick at all.

And I am dead sure they only did gangbang with gay but no whore, whores don't like tiny things.....

12:31 AM  
Blogger Nadherna Indonezia said...

so do you mean.. gay likes tiny winy "cutie" dick??

9:20 PM  
Anonymous Anonymous said...

What ?! Don't u get it ?
Their tiny winy cutie dick were not needed, they were 'played' as the 'hole'...

11:10 AM  
Anonymous Anonymous said...

Aw c'mon man...those whores would love to get some dirty euros despite of the lame dicks...they could just pretend to moan and enjoy the freak show. In the other hand, the bastards would laugh and tell each other about how masculine they are. See, the point is, those whores are smarter then the bastards since they know that they will expand their business to a new market in Indonesia. Pardon the wording :)

7:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

Bwahahahaha ! dodol lo ki,
Whatever lah, dasar dewan pantat berhati pantat berotak pantat *ups !*

11:48 PM  
Anonymous Anonymous said...

Hahaha...mangkane aku wis sebut jenenge anggota dewan iku sebagai "arseholes" ... pas kan mas? :)

1:47 AM  
Blogger Ni'am said...

lho Dep, abis itu mereka ke makasar loh. ya buat studi banding lagi. alasannya: dah izin ketua dewan

halah, mereka itu wakil ketua dewan ato wakil rakyat siy???

ga peduli mau hari jadi jatim 1 januari ato 31 desember, yang penting urus tu rakyat

10:32 PM  

Post a Comment

<< Home