Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Wednesday, September 05, 2007

The Gorgeousless Traveller (Liverpool : City of Beatles)















Ada teori begini: semakin dekat anda dengan suatu tempat maka akan semakin telat anda untuk datang ke tempat itu. Misal, semakin dekat ke tempat kuliah anda maka akan semakin telat anda datang kuliah, sukur-sukur gak pernah datang malah. Sama halnya seperti kondisi gue disini, udah hampir setahun dan gue belum sempet-sempet juga ke Liverpool. Iya Liverpool sebenarnya hanya kurang dari satu jam perjalanan bus dari Manchester, Liverpool neng ! yang bagi gue adalah kota suci keempat setelah Mekah, Madinah dan Yerusalem. Tapi akhirnya kesampean juga gara-garanya gue ada rencana mau backpack ke Eropa dan rencana masuk lewat Belanda. Konsulat Belanda di Manchester udah penuh karena itu kami disarankan untuk nyoba ke konsulat mereka yang lain di Liverpool, what a gorgeous coincidence. Bermodalkan tiket fun-fare National Express coach, kami sengaja berangkat pagi-pagi supaya urusannya cepet kelar dan bisa jalan-jalan sehabis itu. Untuk sementara let my tiny winy cutie thesis alone at home, itung-itung refreshing berhari-hari bertapa di kamar.

Begitu masuk
Liverpool atmosfer kota pelabuhan mulai terasa, banyak seagull dimana-mana, pekikan mereka yang khas, angin laut yang agak lengket dan udara yang berbau asin. Tapi tetep aja gue jauh lebih suka kota ini daripada Manchester yang kancut. Liverpool kontur geografis-nya lebih bervariasi, meskipun dia kota pelabuhan tapi kalau kita sudah ke bagian agak timur sedikit kontur langsung berbukit-bukit. Meski gue gak begitu suka pantai tapi gue justru suka kota pelabuhan, selain memiliki coastal venue kota pelabuhan bisa dipastikan ada banyak heritage kareana kota tersebut sudah long established dan paling maju dibanding kota lainnya, seperti kota-kota dipinggir sungai karena air adalah salah satu sumber utama peradaban. Coach station National Express gak begitu jauh dari city centre, well untuk ukuran disini tentu saja dimana jalan kaki di pedestrian adalah hal yang menyenangkan. Lagi pula untuk sampai kesana dari coach station kita ‘terpaksa’ harus ngelewatin Town Hall, Main Library, World Museum dan gue semakin suka aja dengan kota ini. Shit ! harusnya MBS ada disini aja. Gila ngebayangin bisa tinggal di kota yang sama dengan The Beatles, jalan di pedestrian yang sama yang setiap hari pernah mereka lewatin, jajan di stall fish and chips yang sama, minum frutty beer di pub yang sama, duh serasa naik Haji sepuluh kali mungkin.















Akhirnya kami bisa nemuin juga alamat konsulat Belanda dan sama sekali gak seperti dalam bayangan gue. Kantornya cuman segede warung rokok dengan satu pegawai emak-emak yang subhanallah ramahnya. Oiya sebenernya bukan kantor khusus, lebih tepatnya a big cubical space karena dia sharing dengan dua perusahaan shipping lain di kavling tersebut. Gue gak begitu tahu kondisi konsulat Indonesia tapi melihat kelakuan staf KBRI yang butuh hinga 4 orang ‘hanya’ untuk nyetempel passport pada saat lapor diri pas tahun lalu ya bisa dikira-kiralah betapa efisiennya negara miskin sekelas kita ini beroperasi. Tanpa banyak cingcong dan susu bengek (susu = tetek) urusan kami pun kelar dalam beberapa menit. Untunglah si ibu itu baik karena sebenarnya ada beberapa dokumen yang kurang tapi beliau mau ngasih toleransi dan kami dibolehin cukup mengirimkan hasil scan-nya aja via email demi menghemat waktu. Alih-alih mempersulit seperti kebanyakan layanan birokrasi di Indonesia, konsulat Belanda ini malah ngasih kemudahan-kemudahan yang bikin gue heran kampung saking gak terbiasanya.















Sehabis itu kami segera ke city centre untuk catch up coach yang ke arah Anfield. Hey ! this is Liverpool, tentu saja Anfield dan Merseyside hukumnya wajib jib jib untuk didatengin. Anfield gak seperti Old Trafford, secara gedung mereka memang tidak megah tapi konon aura dan atmosfer di setiap pertandingan disini termasuk yang terhebat di seluruh UK. Liverpool adalah klub inggris dengan prestasi terbanyak dan semoga tahun ini bisa juara EPL (mohon doa restunya). Tapi kami agak sial saat itu karena tur stadium semuanya sudah full booked, yah mau bagaimana lagi kita memang gak ada rencana untuk bermalam jadi selamat tinggal Anfield, bisa jadi ini kesempatan terakhir gue untuk ngeliat Anfield, ada Stanley Park di depan menunggu. Dari sana kami kembali ke city centre, inilah enaknya kota-kota di UK dimana selalu ada city centre tanpa perlu banyak mall-mall egois tersebar dari ujung ke ujung hasil kerjasama developer maruk sama pemda kampungan seperti di Jakarta dan kebanyakan kota lain di Indonesia (masih ingat demam plaza, mall dan yang terakhir townsquare ?). City centre Liverpool menurut gue lebih enak dibanding Manchester (duh ni Manchester kok makin lama makin keliatan kampring ya, andalannya cuman Old Trafford gak lebih). Jalan-jalannya lebih lebar gak sempit dan secara kompleks lebih luas juga, sepertinya city centre mereka habis di renovasi untuk persiapan campaign Liverpool European Capital Culture 2008. Kita nyari KFC atau gak McD, gak usah bingung kok jauh-jauh ke UK makan-nya tetep KFC McD karena ini adalah salah satu paradok di UK. Ketika ilmu pengetahuan di UK berkembang maju selama bertahun-tahun dan mereka cuman bisa masak fish n chips atau paling mentok Lancashire Pie, berbeda dengan negara di Eropa lainnya seperti Italy, Perancis atau Spanyol yang kuat budaya kulinernya. Jadi jangan harap bisa wisata kuliner di setiap daerah di UK, Indonesia jelas jadi seperti surga kalo urusan wisata kuliner.















Dari city centre kita ke Albert dock, di Merseyside ada museum the Beatles disana. Sebenernya sih ada beberapa tempat bersejarah the Beatles tapi sayang semuanya mencar-mencar berjauhan dan lumayan bakal ngabisin waktu kalo kami mau ngejar itu semua. Beatles museum sih seperti kebanyakan museum pada umumnya dan gue gak begitu excited-excited banget. Apa serunya ngeliat gitar pertama John, piringan hitam pertama Paul atau patung-patung diorama mereka sampai ketika akhirnya gue datang ke bagian imitasi The Cavern Club pada masa awal. Cavern club ini adalah venue gigs legendaris sesaat sebelum the Beatles meledak dan tempat dimana Ringo Star pertama kali tampil menggantikan Pete Best sebagai format final The Beatles. Gue duduk cukup lama disitu, bengong berhayal ngeliatin panggung kecil di depan ada suara live Twist and Shout lengkap dengan screaming Beatlemania pada masa itu. Panggung kecil sederhana yang beberapa puluh tahun lalu Paul dan kawan kawan masih main dengan kompaknya sebelum break up. Imitasi the Cavern Club ini dibuat sepersis mungkin, langit-langit yang melengkung dan lebar gak lebih dari 10 meter, pengap dan lembab. Ada bar kecil di pojok belakang tempat personel the Beatles hang out bersama groupies pertama mereka setiap kali dan sebelum main, suatu hal yang gak mungkin beberapa bulan setelah itu. Sama seperti The Hacienda yang legendaris Manchester yang dulunya hanyalah sebuah gudang, the Cavern Club pun demikian. Tapi nasib The Cavern Club jauh lebih baik dibandingkan Hacienda, kalau Hacienda dihancurkan demi sebuah pembangunan Apartemen norak maka Cavern yang sempat tutup pada tahun 1973 dibuka kembali pada tahun 1984. Gak kerasa udah udah 3 jam kami muter-muter di area Albert Dock, masih ada 2 jam lagi sebelum coach kami berangkat dan sialnya masih banyak tempat di Liverpool yang harus dikunjungin. Gue masih mempertimbangkan untuk balik kesini lagi sebelum for good, gue harus dateng ke semua tempat bersejarah the Beatles, HARUS !!!!

Labels:

4 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Ay...nice report ;) Ini yg gw tunggu-tunggu dari lu Dep. Terutama kata2 Beatles di foto terakhir itu :D ... jadi inget jaman dulu http://www.friendster.com/photos/19170260/1/832673012

9:24 PM  
Anonymous Anonymous said...

Hohohoho, jaman jaman dulu ki ?! jaman muda masih junkies en gak om2 ^_^

4:33 PM  
Anonymous Anonymous said...

Tempat buat travel yang paling asyik:

http://s6.gladiatus.com/game/c.php?uid=65556

7:21 PM  
Blogger qyusha said...

yay...!!!
so lucky u.........

12:52 AM  

Post a Comment

<< Home