Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Friday, July 04, 2008

Jihad Demi Umat

...mereka sampai lupa sesungguhnya Allah itu Al-Jabbar dan Al-Qawiyyu, sang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Apalah artinya kita yang cere-cere ini membela Allah...




Jihad secara harfiah maknanya berjuang, berjuang di jalan Allah. Masalahnya berjuang dengan senjata tentu saja sudah ketinggalan 1500 tahun lamanya. Bahkan di masa Rasulullah pun Jihad bukan karena semata membela Allah. Semua perang yang terjadi di masa Rasulullah sesungguhnya bertujuan untuk membela hak hidup umat, hak mereka untuk tetap hidup agar tetap bisa meneruskan jihad. Lho piye to, jihad supaya tetap bisa berjihad ? Begini om karena pada dasarnya semua muslim harus selalu berjihad. Jihad bukanlah perkara pukul-pukulan. Dan jihad terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu sendiri selama mendapat amanah menjadi kalifah di bumi Allah, klise memang. Tidak ada urusan sama membela Allah sama sekali. Jadi bukannya malah jihad memukul saudaranya sendiri, bukan jihad bawa-bawa bambu ngehancurin rumah-rumah orang, bukan jihad ngebakar mesjid, bukan jihad teriak-teriak penuh amarah pede jaya bakal pasti masuk surga, bukan jihad dengan mengkafirkan orang lain, bukan jihad merasa paling suci dan benar, bukan jihad dengan berkostum gamis dan memelihara janggut. Seandainya jihad hanya sebatas dan semudah itu, gue akan segera bergabung supaya aman dapat tempat bagus di akhirat nanti.


Melihat model jihad disini gue jadi inget dulu setiap kali Jumatan di University of Manchester. Semua khatib yang bergiliran ceramah bisa dipastikan adalah akademisi kampus setempat. Mereka selalu ceramah dengan menyisipkan sedikit keilmuan mereka. Ada yang ahli fisika, ilmu komputer, teknik minyak, sosiolog, beragam macam. Sejuk rasanya melihat muslim yang semodel itu. Jangan salah, sesungguhnya mereka juga sedang khusuk berjihad loh : riset sampai tengah malam tak kenal lelah, mempelajari jurnal hingga ratusan, seminar bisa puluhan dan amazingly tetap bisa meluangkan waktu untuk mengisi khutbah dengan bacaan yang sangat fasih, hadist yang sahih. Gokil. Ada banyak contoh, salah satunya gue kenal beberapa mahasiswa Indonesia program doktoral di sana, diskusi bersama beliau-beliau selalu bikin gue ngerasa lontong basi dan sampah. Ada satu dari mereka calon doktor komputer dan sudah 8 tahun di UK sejak graduate, tapi pengetahuan agamanya masyaAllah, tadarusnya bikin merinding dan itu semua disempatkan di sela-sela beliau berjuang untuk viva. Bangsat keren banget. Kebayang disaat mereka rehat disertasi dengan belajar tafsir sementara gue malah asik memanfaatkan koneksi broadband sempurna dengan streaming porntube®. Langit dan bumi aja.


Sedang jihad disini kebanyakan adalah duduk terpekur seharian di masjid memuji Allah, masuk infotainment karena memuslimkan artis, gerebek sana gerebek sini tanpa solusi, kafirin sana kafirin sini sembari Allahu Akbar, nongkrong sana nongkrong sini gak ada kerjaan. Sayang betul. Jihad sudah seharusnya diartikan untuk aksi berjuang membuat sebuah kehidupan umat yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik dijalan Allah. Bukan sebatas memuji, menyanjung apalagi membela Allah. Mungkin saking sempit dan terlalu bersemangatnya mereka sampai lupa sesungguhnya Allah itu Al-Jabbar dan Al-Qawiyyu, sang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Apalah artinya kita yang cere-cere ini membela Allah. Useless.

Labels: