Scraps In Scraps Out

This is my Blog. There are many like it but this one is mine. My Blog is my best friend. It is my life. I must master it as I must master my life. Without me my Blog is useless. Without my Blog, I am useless (Jarhead)

Friday, July 20, 2007

Rindu II

Tiba tiba
Malam ini aku rindu mati

Jalan kaki pun jadi
Asal bisa ciumi wangi senyum-mu

Labels:

Tuesday, July 17, 2007

Fellowship of the Fling

"If someone prays for patience, you think GOD gives them patience ? Or does HE give them the opportunity to be patient ? If he prayed for courage, does GOD give him courage, or does HE give him opportunities to be courageous ?" (GOD, Evan All Mighty)



Seperti isah Frodo Baggins, Samwise Gamgee, Meriodac Brandybuck, Peregrin Took, Fredegar Bolger, Gandalf the Grey, Aragorn, Boromir of Gondor, Gimli the Dwarf dan Legolas the Elf yang berusaha mengalahkan Sauron dengan melakukan perjalanan mulai dari the Shire hingga ke mount Doom sebagai tugas mulia, untuk itu mereka dikenal sebagai Fellowhip of the Ring. Atau kisah perjalanan tugas mulia lainnya seperti Journey to the West, perjalanan mencari text Budha oleh Tripitaka, Sun Wukong the monkey, Zhu Bajie the pig dan Sha Wujing. Ternyata Indonesia juga punya karena baru-baru ini di Surabaya ada sekumpulan orang terhormat dengan otak terhormat dan hati terhormat yang melakukan perjalanan tugas suci maha mulia ke Belanda untuk mencari hari jadi provinsi Jawa Timur, namanya gerombolan jalan-jalan DPRD Jatim alias Fellowship of the Fling.

Lho lho jangan dilecehkan dahulu, mereka tidak bodoh kok tapi cuman khilaf dan sedikit ndeso. Bahkan adek gue yang masih SD aja kalau mau tau informasi karakter-karakter Naruto gak perlu tuh merengek-rengek minta plesir ke Jepang tapi cukup nyalain Internet dan Googling. Jangan diketawain dulu, dewan (yang ngakunya) terhormat itu gak katro kok tapi cuman mblegedhes dan sedikit bebal. Entah habis makan apa sampai-sampai otaknya pada kisut gak bergizi jadi gak bisa mikir jernih seperti: jauh-jauh rame-rame ke Belanda hanya demi mencari tanggal lahir dan gak satu pun dari rombongan yang bisa berbahasa Belanda (bahasa Inggris pun tak yakin saya). Sik sik to, jangan curiga dulu, mereka itu gak kampungan dan buta huruf kok, meski Leiden itu lebih dekat ke Den Hag dimana institute linguastik, geografi dan etnografi kerajaan Belanda berada. Tempat dimana dokumen-dokumen yang harus mereka teliti (dengan bahasa Belanda tentunya meskipun softcopy-nya sudah bisa diakses melalui internet dari mana aja) tapi landalah malah menginap di hotel mewah di kawasan wisata Amsterdam. Semoga fenomena Fellowship of the Fling ini cuman DPRD Jatim aja, bisa bangkrut negara kalau semua daerah rame-rame ke Belanda untuk nyari hari jadi provinsi masing-masing apalagi kalau sampai kelurahan juga ikut-ikutan.

Padahal ada ratusan orang korban Porong yang masih belum jelas nasibnya tapi kok bisa DPRD Jatim yang terhormat itu jadi rajatega plesiran berkedok mencari tanggal lahir provinsi Jawa Timur yang gak jelas dimana urgensinya. Hati mereka jelas sudah jadi batu sama seperti otak mereka yang sudah membatu, makanya masih bisa menikmati kasur empuk di Park Hotel dengan harga tiga juta permalamnya, sarapan frikadel, erwtensoep dan stamppot sementara ribuan kilometer dari tempat mereka ada ratusan orang innocent yang gak tau apa-apa harus kehilangan segalanya. Makin diperhatiin rasanya banyak yang tidak adil, orang baik makin susah, orang kampret makin seneng hidupnya. Mungkin kita harus yakin percaya aja kali ya kalau Allah itu Maha Adil dan memang banyak rencana yang kita gak pernah ngerti. Seperti kenapa lumpur Porong harus muncrat di Porong ? kenapa gak di kompleks rumah-rumah mewah mafia illegal logging ? kenapa harus Taufik Savalas bukan koruptor sadis BLBI ? Atau kalau rajin baca dompet Dhuafa Republika, masyaAllah banyak banget orang susah yang kena penyakit aneh-aneh. Tapi yang jelas : if someone pray for heaven, do you think GOD will give them heaven ? GOD will give them chance to get into heaven I guess…


Labels:

Friday, July 13, 2007

Rejeki Yang Tidak Pada Tempatnya

Gak tau kenapa gue itu selalu parno campur suudzon campur setengah GR kalo ada cowok yang baik dan sok akrab sama gue : pasti gue langsung yakin mati cowok itu adalah gay. Bukannya kenapa-kenapa, tapi pengalaman membuktikan kalau berhati-hatilah terhadap cowok yang bersikap manis kepada anda:


1. Ini kejadian waktu pertama kali gue nyampe ibukota, waktu masih nguli di Permatabank. Sejak dari Busway sih sebenernya gue udah ngerasa gak nyaman sama mas-mas itu, eh bener kejadian deh. Jadi begitu turun dari halte didepan WTC itu si mas-mas makin nyepetin jalannya biar bisa sejajar sama gue (asem padahal gue udah bela-belain setengah lari biar jarak kita semakin jauh dan ternyata sia-sia aja) dan tiba-tiba dengan sok akrabnya dia langsung noel “eh lo ikutan fitness juga ya ? kita pernah ketemu deh kayaknya, oiya nama gue *** “. Sakit ini orang.
Penting gitu ya nanya stranger di jalan ikutan fitnes apa gak ?!


2. Yang kedua adalah waktu di Olala Cafe Djakarta Theatre. Masa itu karena gue masih kampung jadi dengan bodoh dan tololnya mau aja ngopi di
sana (tahukah anda kalau Olala Café Djakarta Theatre termasuk gathering centre bagi para gay di Jakarta, for sure you can get them easily there). Tau-tau, ya Alloh, ada pemuda (jeileh bahasa gue pemuda) masih piyik kali, masih kuliahan, ganteng sih indo-indo gitu, sekilas mirip Bertrand Antolin versi ABG (doooh ! kenapa masih sempet-sempetnya gue mikirin dia mirip artis siapa). Pertama sih masih standard minjem korek, terus minjem bangku eh terus kok malah ikutan join ngobrol dan lho lho lho kok pake ngasih nomer telepon segala. Ngakunya baru nyampe Jakarta dengan bahasa Indo yang dipatah2in trus “eh def lo kenapa gak ikut sinetron aja ? mau nyoba gak main sinetron ? ntar gue ajak deh ! minta nomer hp lo dong, gw miskol ya terus lo simpen nomer gue **********“. Gila, sinting, sakit ini orang. Penting gitu ya nanya stranger kenapa gak main sinetron ?!


3. Terus pernah juga waktu fitness pertama kali di Sportmall Kelapa Gading, dari pertama ngeliat instrukturnya gue udah bisa tau ‘damn another lousy gay here’ maka dari itu meski masih newbie di fitness tapi gue ogah mati-matian minta diajarin instruktur itu. Pede-pede aja gue nyoba-nyobain alat sendirian. Sampai akhirnya pas pernah lagi warming-up tiba-tiba itu si mas-mas udah di sebelah gue aja dan “eh kamu main basket ya ? saya biasa ngelatih anak-anak Mahaka lho disebelah, oiya nama saya ******, kalo kamu ?“. Sakit ini orang. Penting gitu ya ngasih tau strange kalo dia pernah ngelatih anak-anak Mahaka dan PD jaya aku kamu aku kamu ?!


4. Ini yang super duper wedhus, gue masih inget betul bentuk bapak-bapak itu, sekilas kayak Sugiharto mantan mentri BUMN, om-om pisanlah (makin lama makin turun aja pasaran gue, dari eksmud, anak gaul, instruktur fitness dan terakhir om-om) “Def nama kamu bagus, kapan-kapan makan bareng yuk, gak usah jauh-jauh keluar
kota kok cukup di Jakarta“. Heh ?! Gila sinting asli gila sinting sakit sakit edan gendeng kampret !


5. Nah ini yang paling update, gue pindah Hall kira-kira seminggu lalu gara-gara summer.
Kejadiannya waktu itu malem dan seperti biasa gue suka mandi dulu sebelum tidur jadi itung-itung ngerapel mandi junub, supaya tetep bisa langsung subuhan kalo kejadian pas tidur (eh iya gak sih ? bisa dibikin in-advance gitu ?). Pas di alley ketemu flatmate gue yang baru balik dan kita bersapa-sapa. Gue waktu itu emang cuman handukan doang dan entah kenapa tiba-tiba saja gue gak suka dari cara dia ngeliat gue (tau gue yang GR atau parno). ”Okay, so your name is Blazer rite ? ” dan dengan bodohnya gue malah basa-basi garing jayus “You know what ? Blazer is weared by women in my country when they go to work”. Dan makjegagig dia ngerespon aja gitu dengan santai “Well def, I don’t like women actually” (sambil senyum nakal).

Whuaaaaaaaat ?!?!?!?! (beberapa detik kemudian gue langsung pamit panik dan buru-buru ngibrit ke kamar) Hape deh, cape deh, cepe deh, cabe deh, tape deh !

Tuesday, July 03, 2007

Polygami Tu Urusan Titit II

jitot_budiman@yahoo.com wrote :
"Menurut saya, kalo orang berpolygami itu urusannya cuma (maaf) Titit saja (seperti kata anda), maka itu jauh lebih baik dari pada orang berZINAH. Apakah anda tau apa dosanya orang berZINAH? Ada 6 hukuman yang diterima oleh orang yang berZINAH.3 hukuman diterima di Dunia, 3 hukuman lain akan diterima di Akhirat dan orang tersebut akan masuk NERAKA kekal abadi selamanya. Tahukah anda siapa orang yang dimaki-maki oleh ahli NERAKA dan ahli SURGA? Tidak lain adalah para ahli berZINAH. Taukah anda siapa orang yang masuk NERAKA dengan ditendang-tendang oleh ALLAH? Tidak lain adalah para ahli berZINAH. Hanya ada satu cara tobat bagi para peZINAH yaitu dirajam sampai mati.Kalo sudah mati maka dosanya dihapus sebersih-bersihnya sehingga peZINAH tsb sama seperti bayi yang baru lahir. Nah…., parahnya hukuman rajam tidak dapat dilaksanakan di
Indonesia karena hukum yang jalan di negara ini bukan hukum Islam. Jadi menurut saya daripada anda memaki-maki orang yang berpolygami maka alangkah lebih bijaknya jika anda ngurusin orang-orang yang pada berZINAH itu, alias orang-orang yang pada bersetubuh tanpa Akad Nikah itu, alias orang-orang yang pada menjima perempuan yang bukan muhrimnya itu, alias orang-orang yang pada ngewe tanpa Akad Nikah itu , alias orang-orang yang ngentot dengan sembarang memek itu, alias orang-orang yang seperti binatang itu. You understand ?"


I do (insyaAllah) understand pak Budi.
Satu pertanyaan mudah, adakah perbedaan antara lapar yang dimiliki pria dan lapar yang dimiliki wanita ? adakah perbedaan haus yang dimiliki pria dan haus yang dimiliki wanita ? apakah perbedaan antara nafsu pria dan nafsu wanita ? Kalau memang pria mendapat fasilitas untuk ‘avoid’ neraka dengan melampiaskan nafsu dia memakai polygami, lalu bagaimana dengan wanita yang juga memiliki nafsu yang sama ? bagaimana wanita bisa ‘avoid’ nafsu mereka ? Kasihan betul yang terlahir sebagai wanita, mereka tidak mendapat fasilitas yang sama sebagai sesama makhluk Allah yang sederajad.

Lagipula, bagaimana mau masuk surga bahkan untuk melawan nafsu syahwat saja tidak bisa ? bagaimana bisa dikatakan menjalankan sunah rasul ketika memilih wanita karena ukuran dada yang lebih besar, wajah yang lebih ranum atau suara yang lebih indah ? bukan janda-janda tua yang kalian nikahi, bukan janda-janda perang, bukan pula anak kecil demi meluruskan jalan dakwah ? Sudahlah tidak usah berkedok mengikuti yang mulia Muhammad SAW pak Budi. Bagi saya kalian para polygamy-er hanyalah sekumpulan orang-orang lemah yang sudah kalah melawan nafsu syahwat kalian, lalu terburu-buru mengambil Qur’an untuk dijadikan tameng sebagai excuse yang kalin pikir tidak terbantahkan.

"... Maka nikahilah apa yang baik bagimu dari wanita; dua atau tiga atau empat, maka jika kamu takut tidak (bisa) berlaku adil, maka nikahilah satu..." (An Nisaa : 3)

"Dan kalian tidak akan bisa berlaku adil diantara wanita walaupun kalian berusaha (untuk itu)... "(An Nisaa : 129)

Pak Budi yang terhormat ADIL adalah kata kunci, harta bisa dengan mudah kita bagi secara adil tapi bagaimana caranya membagi hati dan cinta kita secara adil ? Bagaimana bisa adil ketika yang istri tua anda dengan berat 80 kg, kusam, keriput dan satu lagi bekas penyanyi dangdut dengan pinggul sempurna ? Berani betul kalian menyamakan diri kalian dengan yang mulia Rasulullah ? Beranikah kalian menikahi janda-janda di perempatan jalan atas nama dakwah ? menikahi janda-janda demi menyekolahkan anak-anak mereka yang yatim ? menikahi wanita-wanita (maaf) cacat demi memberi jalan rezeki mereka ? Kalau memang itu alasan kalian berpoligami maka saya angkat topi, bungkuk hormat dan empat ibu jari saya untuk kalian.

Sebenarnya saya seperti menjilat ludah sendiri, ketika saya membahas hukum Qisas saya katakan ada hukum-hukum Allah yang tidak bisa dijelaskan secara logis oleh otak manusia yang kecil. Tapi perkara ploygami ini memang pandangan subyektif saya sebagai seorang anak yang hatinya akan terluka ketika ibunya atau saudara wanitanya disakiti. Maaf pak Budi, i do (insyaAllah) understand zina itu adalah dosa besar, tapi justru karena itu LAWANLAH bukan DILAMPIASKAN dengan meyakiti hati-hati wanita yang anda sayangi sebagaimana juga anda tidak ingin disakiti (toh anda masih tetap bisa onani sepuas hati kok kalo udah mentok dan gak bisa nahan lagi). Saya harap perbedaan pandangan ini tidak merusak persaudaran kita. Terimakasih.

Labels:

Monday, July 02, 2007

Susah Tidur

Sudah tiga malam susah tidur
Kamar baru pindah ke lantai empat
lebih tinggi dan lebih dingin
Seharusnya sih lebih enak
karena jadi banyak angin

Tapi heran,
tidurku makin tidak nyenyak
Padahal suara gemeritik hujan
biasanya mudah buat lelap
Menampar dinding, jendela, kadang juga pintu
Oh oh iya iya aku tahu,
Apa mungin karena note jahat itu ?
Yang kamu hantarkan kemarin minggu siang ?

Pendek saja :
"Selamat tinggal, sayang . Baik-baik ya, jaga kesehatan"

Labels: